Adab Pergaulan Remaja dalam Islam
Oleh : XI IPA 3
Seiring kemajuan dunia yang begitu pesat perkembangan ilmu dan teknologi yang canggih membawa arus informasi dan komunikasi, sehingga membuka peluang manusia untuk berinteraksi. Hal ini membuka peluang yang positif sekaligus juga negatif terhadap pribadi-pribadi secara individual.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan pertama dan utama di dalam keluarga adalah pendidikan informal (keluarga), di samping pendidikan formal maupun nonformal. Dalam hal ini peran orang tua sangat mempengaruhi, karena orang tua asas utama di dalam mendidik anaknya. Menanamkan nilai-nilai agama menyatu dalam kepribadian remaja.
Masalah yang pokok dewasa ini semakin buruk nilai-nilai agamanya di mata generasi muda. Remaja dihadapkan pada kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral yang menyebabkan remaja merasa bingung untuk memilih mana yang baik untuk mereka. Pengaruh keluarga, lingkungan, sosial budaya, ekonomi, arus informasi dan teknologi mendominasi diri remaja.
Hal ini akan menjerumuskan remaja apabila remaja tersebut tidak memiliki fondasi agama yang kuat, tetapi sebaliknya bila fondasi agamanya baik remaja akan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Untuk menghindari hal itu, maka peran agama, orang tua, kegiatan-kegiatan positif sekaligus wadah untuk mengarahkan remaja, sehingga remaja mampu menjadi generasi harapan bangsa.
Berikut adalah contoh adab pergaulan remaja menurut Islam sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak Kementerian Agama RI 2020.
1. Menjaga sopan santun. Sopan santun diperlukan dalam bertindak dan berucap. Hal ini dilakukan demi menghargai orang lain atau antar sesama remaja.
2.Mengerti dan memahami. Dua sifat ini bisa menimbulkan dampak positif.
3. mengajak ke arah kebaikan. Mengajak ke arah kebaikan dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah.
4.Saling membantu. Dalam pergaulan, dibutuhkan sikap saling membantu. Selain itu, juga diiringi sifat lapang dada. Apabila ada teman yang membutuhkan pertolongan, maka selayaknya dibantu.
5.Jujur dan Adil. Dua sifat yang penting dimiliki remaja. Dengan menanamkan perilaku jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi orang lain.
6.Berjuang mencari ilmu. Sebagai seorang remaja, mencari ilmu merupakan hal terpenting sebelum memasuki masa dewasa.
Agama berfungsi sebagai alat kontrol dan benteng pertahanan yang kuat dalam mengarungi kehidupan terlebih pada masa keguncangan dan kebimbangan yang sedang melanda remaja. Untuk itulah unsur-unsur pengalaman, pendidikan, dan keyakinan yang didapat sejak kecil akan mempengaruhi sikap keagamaan remaja dan seterusnya.
Namun pada kenyataannya, tidak sedikit remaja pada masa pubertas ini tidak mampu membentengi diri dari pengaruh luar yang mendominasi dirinya. Hal ini banyak faktor intern maupun ekstern. Faktor intern antara lain datang dari individu remaja itu sendiri, di mana ketidaksiapan remaja terhadap perubahan fisik maupun psikis menimbulkan gejolak jiwa yang tak mampu mereka atasi.
Sedangkan faktor eksternal di antaranya adalah pengaruh lingkungan, gaya hidup modern, pergaulan bebas, kemajuan ilmu dan teknologi yang disalahgunakan, pengaruh budaya barat, dan kurang ditanamkannya nilai-nilai agama sejak dini, sehingga memicu terjadinya kenakalan remaja.
Posting Komentar