Adab dan Sopan Santun Siswa Kepada Guru
Oleh : X IPS 1
Saat ini bangsa Indonesia berada pada zaman perkembangan era Globalisasi. Globalisasi memberikan peluang dan fasilitas yang luar biasa bagi siapa saja yang mau dan mampu memanfaatkannya, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan manusia seutuhnya. Namun, globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga dampak negatif. Globalisasi sudah menembus semua penjuru dunia, bahkan sampai merusak pertahanan moral dan agama. Akhirnya, karakter anak bangsa berubah menjadi rapuh, mudah diterjang ombak, terjerumus dalam tren budaya, dan tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan.
Akhir-akhir ini di Indonesia khususnya, dalam rangka mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pemerintah Indonesia menerapkan proses pembelajaran secara online. Dengan menggunakan media seperti WhatsApp, Geogle Classroom, Schoology dan media lainnya. Proses pembelajaran ini diharapkan dapat menurunkan tingkat penyebaran COVID-19 yang sering menyebar atau menular diperkumpulan-perkumpulan manusia.
Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tetapi, hal ini justru malah menghasilkan dampak negatif terhadap kepribadian dan perilaku siswa, terutama terhadap adab dan sopan santun siswa kepada gurunya.
Banyak sekali problematika yang terjadi saat pandemi dalam proses pembelajaran. Misalnya ketika melakukan pembelajaran melalui tatap muka via google meet atau pun zoom, rata-rata murid melakukan off camera. Padahal gurunya sedang menjelaskan materi dan tentunya on camera. Problematika lain yakni ketika melakukan pembelajaran daring menggunakan Whatsapp grup, murid hanya melihat dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh guru namun tidak memberikan respon terhadap materi yang disampaikan.
Disini kita bisa melihat bahwa adab murid masih cukup krisis kepada gurunya. Namun dari pihak guru tentunya tetap sabar dalam menghadapi siswa meskipun terlihat dengan jelas bahwa guru kurang semangat dalam memberikan materi.
Jika kita lihat sejarah orang-orang terdahulu mereka sangat menjaga nilai kesopanan terhadap guru mereka. Lantas apa yang membuat nilai kesopanan itu menjadi menurun dizaman sekarang ini. Mungkinkah budaya kesopanan itu akan hilang jika zaman tersbut berganti. Lantas apa yang membuat murid zaman sekarang kurang menjaga kesopanan terhadap guru mereka.
Sebenarnya kita semualah yang harus bertanggung jawab atas merosotnya nilai kesopanan ini. Banyak kita lihat dan mungkin teman kita sendiri yang cara bericara dan cara berperilaku terhadap gurunya dengan seenaknya sendiri. Memalingkan muka setiap berpapasan dengan guru mereka. Seakan mereka lupa tentang apa yang sudah diberikan oleh seorang guru kepada muridnya.
Kesopanan harus mulai ditanamkan sejak kecil dalam suatu keluarga. Orang tua harus mendasari anak mereka dengan mengajari mereka tentang adab dan kesopanan kepada orang yang lebih tua, atau kepada guru-guru mereka. Dalam hal ini keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertaman dan utama.
Kemudian juga tidak kalah penting lembaga pendidikan juga mempuyai pengaruh dalam mendidik para siswanya dan menanamkan nilai kesopanan. Sebuah lembasga pendidikan harusnya tidak hanya mengajarkan supaya anak didiknya menjadi orang pandai saja, tetapi juga harus mendidik muridnya agar mempuyai karakter yang menjunjung tinggi nilai kesopanan.
Suatu lingkungan masyarakat atau lingkungan pergaulan juga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap sikap seseorang. Jika remaja yang berkumpul atau bergaul dengan masyarakat sekitar yang tidak mempunyai nilai kesopanan, pasti seorang remaja tersebut juga akan terpengaruh sikap kurang sopan tersebut
Posting Komentar