TOLERANSI BERAGAMA
Oleh : X IPA 3
Pada akhir-akhir ini banyak masalah pertikaian antar umat beragama dengan berdebat secara logis namun nyatanya berdebat secara emosional dan menjatuhkan agama lain seperti layaknya menganut paham fanatisme yaitu terlalu berlebihan dalam membela suku sendiri tanpa pandang bulu. Hal ini sangat bertentangan dengan semboyan negara kita tercinta yakni “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna bahwa berbeda-beda seperti dalam hal kepercayaan tetapi tetap satu tujuan bersama demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bukan hanya itu, jika dilihat dari era digitalisasi sekarang, sangat mudah untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan. Sehingga orang-orang tahu segala informasi terbaru. Akan tetapi dibalik itu semua ada sisi negatif yakni kejahatan cyber media, pencurian data (hacking), bahkan produksi film porno. Bahkan lebih buruk lagi fitnah di dunia media sosial tidak hanya melibatkan perorangan, kelompok atau bahkan lebih parahnya lagi penghinaan aagama Belum lagi pada akhir ini di media sosial berupa aplikasi TikTok sering terdapat penghinaan agama Islam yang dilakukan oleh pendeta Kristen muda yang sedang live streaming di TikTok dimana seharusnya aplikasi tersebut digunakan untuk memperkuat ukhuwah tali persaudaraan antar umat beragama, justru malah digunakan untuk memecah belah persatuan NKRI. Karna pada dasarnya semua manusia itu sama walaupun berbeda agama, suku, ras, dan bangsa. Karena terbentuknya sebuah negara harus ada rasa persatuan dan rasa senasib yang harusnya ada, justru sebaliknya. Di negeri kita yang tercinta ini yang harusnya kita jaga dan kita rawat bersama-sama dengan selalu menjaga toleransi antar beragama. Toleransi mengacu kepada perilaku menjaga suatu perbedaan dari segi kepercayaan. Indonesia beragam akan kepercayaan yang berbeda-beda, maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus menumbuhkan toleransi yang kuat sejak dini. Jadi, sudah sepantasnya kita harus menjaga toleransi dengan mengikat erat tali silaturahmi antar umat beragama, menghargai perbedaan keyakinan, serta menjaga kebersamaan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia. Dibawah ini diagram batang persentase agama di Indonesia, sebagai berikut:
Tabel 1.1. Diagram Batang Presentase Agama di Indonesia
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Islam merupakan agama yang paling mendominasi di NKRI dengan presentase tertinggi. “Islam telah mengajarkan umatnya untuk menyikapi perbedaan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat sejak ajarannya diturunkan. Dalam melihat perbedaan tersebut, Islam memandang berdasarkan tiga sudut pandang, pertama adalah sudut pandang dari Firman Allah SWT yang tertuang dalam Al Qur’an, kedua dengan sudut pandang Teladan Nabi Muhammad SAW, dan yang terakhir melalui Teladan Sahabat Rasul dan Orang-orang Sholeh. Demikian yang disampaikan Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Wiharso, pada sebuah acara Orientasi Hubungan Antar Umat Beragama dan Kepercayaan yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Katolik di Sarila Hotel Solo, 24 November 2014” (Humas.2017).
Berdasarkan pemikiran Humas (2017) dapat disimpulkan bahwa disamping menjelaskan ayat Al-Qur’an dan Hadist kaitannya dengan kerukunan umat beragama melalui perspektif Islam, beliau juga banyak menceritakan kisah-kisah teladan umat Islam terdahulu yang sangat menghargai pemeluk agama lain. Namun Wiharso memberikan batasan toleransi terkait hubungan bermasyarakat dengan pemeluk agama lain. “Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam 2 persoalan, yaitu Aqidah dan Ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicampuri pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik”, tegasnya. Diakhir beliau memberi kesimpulan bahwa, Islam sangat menjunjung tinggi masalah toleransi terhadap pemeluk agama yang lain, terutama dalam masalah akhlak (tingkah laku) orang Islam terhadap siapapun, baik itu terhadap saudara, tetangga, teman dan lain sebagainya. Bahkan terhadap umat yang lain. Ketika ada orang Islam yang membuat retaknya kerukunan hidup antar umat beragama, tentunya hal itu tidak berdasar pada ajaran Islam, melainkan mengikuti hawa nafsunya sendiri.
Jadi, jelas bahwa toleransi berperan sangat penting demi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia yang dimana didalamnya terdapat banyak perbedaan baik dari segi ras, suku, maupun kepercayaan yang harus saling menghargai, menghormati, dan menanamkan sikap toleransi yang kuat agar terciptanya suatu negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Posting Komentar